::..SELAMAT DATANG TINGGALKAN KOMENTAR YA..::

Alat Musik Rebab Hampir Jadi Kenangan

14 Maret 2011

|
Mungkin bagi sebagian besar kawula muda di Indonesia, alat musik yang satu ini tidak asing lagi didengar.
Ya, alat musik Rebab adalah salah satu alat musik yang sering ditanyakan dalam soal ujian mata pelajaran Kesenian. Selain Biola, Alat musik apakah yang dimainkan dengan digesek? Jawabnya adalah Alat Musik Rebab.
Sayangnya, nama rebab sendiri hanya sering terdengar dalam pelajaran kesenian dan hanya sebatas teori. Pada kenyataannya jarang sekali terdengar suara alat musik rebab dimainkan.
Bukan tidak mungkin, bila alat musik rebab ini tidak dilestarikan oleh anak muda, alat musik ini bisa menjadi langka. Sama seperti halnya alat musik Sasando yang kini sulit ditemui bahkan terdengar asing di telinga sebagian masyarakat.

Alat musik rebab pertama kali diperkenalkan oleh Masyarakat Timur Tengah. Karena dari Timur Tengahlah, alat musik rebab berasal. Lalu perlahan-lahan masuk ke negara-negara di Asia Tenggara hingga ke Indonesia.
Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam bentuk rebab. Yang membedakan rebab satu daerah dengan daerah lainnya hanya di bahan pembuat rebabnya.
Pada dasarnya, alat musik rebab mempunyai tiga dawai atau dua dawai yang terbuat dari tali tembaga. Kayu nangka atau bisa menggunakan tempurung (batok) kelapa untuk bagian badan.
Kemudian bagian badan yang tengahnya bolong itu dilapisi oleh kulit ikan buntal atau kulit lembu. Kedua kulit penutup badan rebab itu tentunya sudah dikeringkan terlebih dahulu.
Fungsi kulit yang melapisi badan rebab itu adalah untuk mengeraskan suara. Secara keseluruhan, bentuk alat musik rebab mirip dengan gitardan biola. Di atas badan rebab ada tangkai yang memanjang serta dua pemuntal. Dua pemuntal ini berfungsi untuk mengatur ketegangan senar/dawai.
Alat musik rebab sering dimainkan beriringan dengan gamelan atau rebana. Bisa juga dimainkan sendiri. Biasanya pemain menggesek rebabnya seraya bersenandung. Isi senandungnya pun sedih dan liriknya penuh dengan keluhan hidup. Ternyata bentuk rebab yang unik juga mempunyai filosofinya sendiri.
Senar dan tali dalam alat musik rebab diibaratkan sebagai seorang bidadari. Sedangkan penggeseknya adalah orang yang merindukan bidadari tersebut. Alat musik rebab berkembang pesat di sekitaran daerah Sumatera dan Jawa. Dalam gamelan Sunda, sinden bernyanyi dengan tuntunan alunan alat musik rebab.
Di Malaysia, alat musik rebab sering dimainkan saat menangisi anggota keluarga yang meninggal secara sembunyi atau meratap (meratok). Selain di Indonesia dan Malaysia, alat musik rebab juga terkenal dalam lagu-lagu India dan Turki. Bentuk rebab selalu berbeda-beda di setiap negara dan daerah.
Di Riau, lagu-lagu yang diiringi oleh alat musik rebab banyak sekali. Di antaranya berjudul Batang Taunjam, Palayaran, Ulak Bangkinang dan lain-lain.
Meski masih banyak generasi tua yang memainkan alat musik rebab. Alat musik ini juga harus mulai dipelajari oleh anak-anak muda. Meski tidak sepopuler alat musik biola, alat musik rebab juga bisa menghasilkan suara yang syahdu dan menyayat pilu.

0 komentar:

Posting Komentar


  • Web
  • Pecinta Musik
  • Followers

    Jam

    You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

    Live Traffic Feed

    free counters

    Tukeran Link

    Killjoy